European Cuisine: Saat Kentang, Keju, dan Krim Bersatu Menjadi Hidangan Fancy
Makan Ala Eropa: Bukan Cuma Roti dan Anggur
Kalau kamu pikir European cuisine itu cuma soal orang makan roti baguette sambil duduk manja di pinggir jalan Paris, berarti kamu belum kenalan sama makanan-makanan yang bikin lidah kamu langsung ingin paspor baru. European cuisine adalah dunia kuliner yang luas, penuh dengan variasi rasa dari yang creamy, gurih, sampai yang bikin kamu nanya, “Ini makanan atau karya seni?”
Eropa itu luas, Sob. Dari Inggris sampai Yunani, dari Italia sampai Swedia—masing-masing punya ciri khas masakan yang bikin kamu bingung mau mulai dari mana. Tapi tenang, kita jalan-jalan lidah dulu yuk!
Italia: Surga Karbo dan Keju yang Tak Pernah Salah
Kalau ngomongin European cuisine, Italia nggak mungkin absen. Merekalah yang bikin dunia jatuh cinta sama pizza, pasta, dan gelato. Bayangin saja: sepotong lasagna hangat dengan lelehan keju mozzarella dan saus bolognese, itu bukan makanan, itu pelukan hangat dari nenek Italia yang tidak kamu miliki.
Dan pizza? Aduh, di tangan orang Italia, roti pipih bisa naik kasta jadi makanan surgawi. Bahkan topping sederhana kayak tomat dan daun basil aja bisa bikin kamu merasa hidup lebih berarti.
Prancis: Masakan Rumit dengan Nama yang Nggak Bisa Diucapin
Nah, kalau Italia penuh cinta, Prancis itu penuh gaya. Makan di restoran Prancis biasanya bikin kamu gugup karena nama menunya lebih ribet dari soal ujian bahasa. Coba bayangin kamu pesan “coq au vin” padahal kamu cuma pengen ayam dimasak. Atau “boeuf bourguignon” yang ternyata daging sapi rebus, tapi rasanya kayak kamu diangkat jadi bangsawan.
Dan jangan lupakan croissant, roti sobek dengan tingkat kerumitan seperti hubungan yang nggak jelas. Makan satu biji bisa bikin kamu merasa sedang di Champs-Élysées, padahal baru bangun tidur.
Inggris: Masakan yang Dianggap Biasa, Tapi Tetap Nendang
Meskipun sering dijadikan bahan candaan, European cuisine ala Inggris punya tempat di hati, dan di perut. Fish and chips, misalnya, makanan sederhana tapi bikin kenyang dan bahagia. Apalagi kalau dimakan sambil duduk di taman, ditemani burung camar yang ikut ngiler.
Dan jangan lupakan full English breakfast: telur, sosis, baked beans, tomat, jamur, hash brown, dan roti panggang. Itu bukan sarapan, itu perayaan hidup.
Jerman dan Eropa Timur: Daging, Sosis, dan Kentang Menyelamatkan Hari
Masuk ke wilayah Jerman dan sekitarnya, European cuisine jadi makin maskulin. Sosis-sosis aneka ukuran, schnitzel yang lebar kayak setir mobil, dan kentang dalam segala bentuk siap menemani kamu dari pagi sampai malam. Ditambah bir seember, udah, kamu siap hadapi hidup.
Dan di Rusia, kamu bisa makan borscht (sup bit merah) yang bikin kamu merasa jadi karakter di novel Dostoyevsky—penuh drama tapi mengenyangkan.
Penutup Tanpa Penutup
Itulah European cuisine—bukan cuma makanan, tapi pengalaman. Kadang ribet, kadang sederhana, tapi selalu berhasil membuat perut senang https://ordervictoriamexicanrestaurant.com/ dan lidah ingin naik kelas. Jadi, lain kali kamu lihat nama menu susah diucapkan, jangan takut—siapa tahu itu adalah jodoh kulinermu!